Senin, 22 April 2013

Strategi pelakasanaan (SP)


STRATEGI PELAKSANAAN I
A.    Proses Keperawatan
1.      Kondisi klien
DS :
·         Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
·         Klien mengatakan lebih baik mati saja
·         Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
·         Ekspresi murung
·         Tak bergairah
·         Ada bekas percobaan bunuh diri

2.      Diagnosa keperawatan
Resiko bunuh diri

3.      Tujuan Khusus
Klien tidak dapat melakukan percobaan bunuh diri

4.      Tindakan Keperawatan
1.      Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien
2.      Mengamankan benda-benda yang dapat mengamankan pasien
3.      Melakukan kontrak treatment
4.      Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
5.      Melatih cara mengendalikan bunuh diri





B.     Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.
1.    Orientasi
a.   Salam Terapeutik
Assalamu’alaikum…“perkenalkan nama saya bruther Saeful Hamzah, senang dipanggil epul saya mahasiswa AKPER DHARMA HUSADA “.Nama bapak siapa senang dipanggil apa ?

b.   Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan dan kabar bapak hari ini?, bagaimana tidur bapak semalam?”

c.   Kontrak
“Bagaimana pak kalau hari ini kita berbincang-bincang tentang benda-benda apa saja yang dapat membahayakan diri bapak, serta bagaimana cara mengendalikan dorongan bunuh diri?”, dimana kita akan bicara?, bagaimana kalau di taman pak?”, berapa lama kita akan berbincang-bincang?”, bagaimana kalau waktu berbimcang-bincang kita selama 15 menit?”, apakah bapak setuju?”

d.   Tujan
“Tujuan pembicaraan kita adalah agar bapak tahu benda-benda apa saja yang dapat membahayakan diri bapak, serta bapak dapat mengetahui cara mengendalikan dorongan bunuh diri”.

2.      Fase kerja
“Bapak, apakah bapak tahu benda-benda yang dapat membahayakan diri bapak?, coba sebutkan apa saja benda-benda tersebut!. Bagus sekali sekali bapak, bapak tahu benda-benda yang dapat membahayakan diri bapak. Apakah salah satu benda tersebut ada dikamar bapak?, kalau ada benda tersebut jangan bapak dekati atau pegang ya pak. Apa bapak sering mendengar bisikan yang mendorong bapak untuk melakukan bunuh diri?, apa yang bapak lakukan ketika suara-suara itu datang? “Bapak, bagaimana kalau saya ajarkan cara-cara lain untuk mengusir suara-suara itu, apakah bapak mau?, “pak, kalau suara-suara itu ada, bapak tutup kedua telinga rapat-rapat, seperti ini pak, dan katakana dengan keras, JAUHI SAYA, PERGI KAMU !!! KAMU PALSU. “Coba bapak lakukan seperti yang saya ajarkan tadi, iya pak seperti itu, bagus…

3.    Fase terminasi
a.   Evaluasi subjektif (respon klien)
“Bagaimana perasaan bapak setelah bapak mengetahui benda-benda yang dapat membahayakan diri bapak, dan mengetahui cara mengusir suara-suara yang menyuruh bapak melakukan bunuh diri?”

b.   Evaluasi Objektif
“Coba bapak  ulangi lagi apa yang saya ajarkan tadi”, iya begitu pak…

c.   Rencana tindak lanjut
“Bapak, selama kitak tidak bertemu, bila bapak melihat benda-benda yang dapat membahayakan bapak, segera jauhi, dan jika bapak mendengar suara-suara itu kembali, segera bapak usir dengan cara yang sudah kita pelajari tadi ya pak”.

d.      Kontrak yang akan datang
“Baiklah sekarang bapak saya tinggal dulu, kapan kita bisa bertemu lagi pak?,bagaimana kalau besok?, baiklah besok kita akan membahas tentang cara berfikir positif tentang diri sendiri dan mengahargai diri sebagai individu yang berharga. Tempatnya mau dimana pak? Bagaimana kalau di taman pak?, baik besok kita dari jam 08.30- 08.45 WIB. Apakah bapak setuju?, baiklah pak selamat beristirahat”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar