Senin, 22 April 2013

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK SMS


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1.    Foto Rontgen
-         Untuk mengevaluasi klien dengan kelainan musculoskeletal
-         Melihat kepadatan tulang, tekstur, erosi dan perubahan hubungan tulang.
-         Melihat cairan, iregularitas, penyempitan dan perubahan struktur sendi.

2.    Computed Tomography (CT scan)
-         Menunjukan rincian bidang tertentu tulang yang terkena dan dapat memperlihatkan tumor jaringan lunak atau cidera ligament atau tendon.
-         Untuk mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah tulang di daerah yang sulit dievaluasi (mis : asetabulum)
-         Pemeriksaan dilakukan dengan atau tanpa kontras dan berlangsung sekitar 1 jam

3.    Magnetik Resonance Imaging (MRI)
-         Adalah teknik pencitraan khusus, noninvasif, yang menggunakan medan magnet, gelombang radio dan computer utk memperlihatkan abnormalitas (mis : tumor, penyempitan jalur jaringan lunak melalui tulang) jaringan lunak seperti otot, tendon, dan tulang rawan.
-         Karena menggunakan elektromagnet maka klien yang mengenakan implan logam, braces atau pacemaker tidak dapat di MRI
-         Perhiasan harus dilepas

4.    Angiografi
-         Adalah pemeriksaan struktur vaskuler (system arteri)
-         Zat kontras diinjeksikan ke arteri tertentu, lalu difoto.
-         Bermanfaat untuk mengkaji perfusi arteri dan dapat digunakan untuk tingkat amputasi yang akan dilakukan.
-         Setelah tindakan ini klien dibiarkan bebaring selama 12 – 24 jam untuk mencegah perdarahan pada tempat penusukan
-         Pantau tanda vital, tempat penusukan untuk melihat adanya pembengkakan, pedarahan dan hematoma
-         Kaji apakah sirkulasi ekstremitas bagian distal adekuat ?

5.    Venogram
Adalah pemeriksaan sistem vena yang sering digunakan untuk mendeteksi trombosis vena.

6.    Mielografi
Penyuntikan bahan kontras ke dalam rongga subarakhnoid spinalis lumbal, dilakukan untuk melihat adanya herniasi diskus, stenosis spinal (penyempitan kanalis spinalis) atau adanya tumor

7.    Artrografi
-         Penyuntikan bahan radiopaq atau udara ke rongga sendi untuk melihat struktur jaringan lunak dan kontur sendi.
-         Sendi diposisikan dalam kisaran pergerakannya sambil dilakukan serial sinar-X
-         Sangat berguna untuk mengidentifikasi adanya robekan akut atau kronik kapsul sendi atau ligamen penyangga lutut, bahu, tumit, pinggul dan pergelangan tangan
-         Bila ada robekan zat kontras akan merembas ke luar dari sendi dan terlihat pada sinar-X
-         Setelah pemeriksaan sendi diimmobilisasi selama 12 – 24 jam dan dibalut tekan elastis

8.    Artrosentesis (aspirasi sendi)
-         Dilakukan untuk memperoleh cairan sinovial untuk keperluan pemeriksaan atau menghilangkan nyeri akibat efusi.
-         Aspirasi dilakukan dengan menggunakan jarum yang dimasukan ke dalam sendi dengan teknik asepsis
-         Balut pada tempat penusukan
-         Normalnya cairan sinovial : jernih, pucat berwarna seperti jerami dan volumenya sedikit.
-         Periksa makroskopis : volume, warna, kejernihan, dan adanya bekuan musin
-         Periksa mikroskopis : jumlah, mengidentifikasi sel, melakukan pewarnaan gram dan mengetahui elemen penyusunnya.
-         Berguna untuk mendiagnosis artritis reumatoid dan atrofi inflamasi serta hemartrosis (perdarahan rongga sendi)

9.    Artroskopi
-         Merupakan prosedur endoskopis yang memungkinkan pandangan langsung ke dalam sendi.
-         Dilakukan di OK dengan anastesi lokal atau umum
-         Jarum besar ditusukan, sendi diregangkan dengan salin, artroskop dimasukan sehingga struktur sendi, sinovium, dan permukaan sendi dapat dilihat.
-         Balut luka secara steril dan balut tekan untuk mencegah pembengkakan
-         Bila perlu kompres es untuk mengurangi edema dan ketidaknyamanan
-         Sendi diekstensikan dan dielevasi untuk mengurangi pembengkakan
-         Batasi aktifitas
-         Pantau fungsi neurovaskuler
-         Berikan analgetik jika nyeri
-         Komplikasi (jarang) : infeksi, hemartrosis, tromboflebitis, kaku sendi dan penyembuhan luka yang lama.

10.     Biopsi
-         Untuk menentukan struktur dan komposisi tulang, otot dan sinovial
-         Pantau tempat penusukan tentang adanya edema, perdarahan dan nyeri
-         Bila perlu kompres es untuk mengontrol edema dan perdarahan
-         Beri analgetik untuk mengurangi nyeri

11.     Pemeriksaan Laboratorium
-         Pemeriksaan darah lengkap :
·       Hb biasanya lebih rendah jika adanya perdarahan karena trauma
·       Sel darah putih
·       Pembekuan darah (trombosit)
-         Pemeriksaan kimia darah :
·       Kalsium : berubah pada osteomalacia, fungsi paratiroid, tumor tulang metastasis, dan pada immobilisasi lama
·       Kadar fosfor menurun pada riketsia akibat malabsorbsi
·       Asam fosfatase : meningkat pada kanker metastasis
·       Alkali fosfatase : meningkat pada penyembuhan patah tulang dan tumor tulang metastasis  
-         Evaluasi metabolisme tulang, dengan pemeriksaan :
·       kalsitonin
·       PTH
·       Vitamin D
-         Enzim serum kreatin kinase (CK) dan serum glutamic-oxaloacetic transaminase (SGOT, aspartat aminotransferase) miningkat pada kelainan otot
-         Aldolase meningkat pada penyakit otot (mis : distrofi dan nekrosis otot skelet)
-         Kadar kalsium urin meningkat pada destruksi tulang (mis : disfungsi paratiroid, tumor tulang metastasis, mieloma multipel  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar