BAB II
KONSEP DASAR TEORI
A.
Definisi
Alam perasaan
adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadiandan fungsi kehidupan seseorang. (Wahyu P. 2010).
Gangguan Alam perasan
adalah Kelompok gangguan dimana terjadi gangguan emosi di sertai gejala mania
atau depresi ( Rachmawati N. 2002).
Alam perasaan
adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh
kepribadiaan dan fungsi kehidupan seseorang ( Stuart 2006).
Mania adalah
suatu gangguan alam perasaan yang di tandai dengan adanya alam perasaan yang
meluas,meningkat,bersemangat atau mudah tersinggung.respon ini dapat di tunjukkan
dengan prilaku hiperaktif, banyak bicara, tertawa berlebihan dan penyimpangan
herpes.( Rachmawati N. 2002).
Depresi dapat
disebut melankolia adalah suatu keadaan dan berduka yang berkepanjangan atau
abnormal.( Rachmawati N. 2002).
Jadi alam
perasaan adalah perpanjangan keadaan emosional yang mempengaruhi seluruh
kepribadiaan dan fungsi kehidupan seseorang dan ditandai oleh syndroma depresif
sebagian atau total dan ditandai dengan kehilangan minat terhadap aktifitas
sehari-hari.
B.
Rentang Respon
Emosional
Rentang Emosi
indifidu dapat berfluktuasi dari respon emosiyang dari adaptif sampai
maladaptif seperti gambar di bawah ini:
Respon Adaptif Respon
Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi Kehilangan Mania/
Yang Wajar yang
memanjang depresi
Keterangan Dari bagan di Atas:
a.
Respon emosi
adatif meliputi:
1.
Respon Emosional
( Emosional responsieveness) adalah respon emosi di pengaruhi dengan melibatkan
secara aktif dunia eksternal dan internal.ini berarti individu terbuka dan
sadar akan perasaan tertentu.
2.
Reaksi
kehilangan yang wajar ( Uncomplicated grief reaction) adalah reaksi yang wajar,yang
dialami oleh setiap individu menghadapi realita dari kehilangan dan tenggelam
di dalam proses kehilangan.Reaksi yang sering tampak adalah:bersedih,berhenti
kegiatan sehari-hari.berfokus pada diri sendiri,dan berlangsung tidak lama.
b.
Respon emosi maladatif
meliputi:
1.
Supresi emosi
(Suppresion of emotions) adalah keadaan dimana individu menyangkal
perasaannya.menjauhkan diri dari perasaannya atau menekan semua aspek perasaan
terhadap lingkungan,pasien tampak menyangkal perasaan tertentu atau tidak mempengaruhi
pasien oleh perasaan tersebut.
2.
Reaksi berduka
yang memanjang ( Delayed grief reaction )adalah penyangkalan yang menetap dan
memanjang.tetapi tidak tampak reaksi emosi terhadap kehilangan.penundaan dan
penolakan proses berduka dapat terjadi beberapa tahun.
3.
Depresi
(Melancholia) adalah respon emosi yang maladatif yang ditandai dengan perasaan
sedih dan berduka yang berlebihandan berkepanjangan dan dapat digunakan untuk
menujukkan berbagai fenomena : tanda,penyebab,gejala,keadaan emosional,reaksi,penyakit
atau kondisi klinik secara menyeluruh.
4.
Mania adalah
keadaan yang ditandai oleh peningkatan,perluasan alam perasaan atau keadaan
alam perasaan yang mudah tersinggung dan terangsang.mania dapat digambarkan
sama dengan gejala diatas tetapi tidak seberat dengan keadaan mania atau
episode mania.
C.
Perbedaan Mania
dan Depresi
Mania dan depresi merupakan fokus bahasan pada makalah ini. Kedua
hal ini merupakan respon emosi yang mal adaptif berat dan dapat dikenal melalui
intensitas, rembetan, terus-menerus dan pengaruhnya pada fungsi sosial dan
fisik individu. Istilah depresi dipakai untuk tanda dan gejala keadaan klinik
sesungguhnya.
Gangguan alam perasaan menurut DSM –III R. Dibagi dalam dua
kategori (dikutip dari Wilson dan Kneisl,1987,hlm 428) yaitu :
1.
Gangguan
bipolar :
a). Gangguan bipolar
(campuran manik,depresi).
b). Siklotimia.
2.
Gangguan
depresi
a). Major
depresi ( satu episode,berulang).
b). Distimia.
Pengertian
tentang pembagian diagnosis ini akan membantu perawat untuk mengantisipasi
keadaan kedaruratan pada diagnosis tertentu.
D.
Gejala Gangguan Mood Depresi
Gangguan depresi ditandai perasaan sedih yang
berlebihan,murung,tidak bersemangat,merasa tidak di hargai,merasa kosong dan
tidak ada harapan.berpusat pada krgagalan dan menuduh diri,dan di sertai ide
dan pikiran bunuh diri.klien tidak berminat pada pemeliharaan diri dan pada
aktivitas sehari-hari.
Gangguan mania ditandai oleh perasaan hati
yang meningkat,meluas dan mudah tersinggumg.klien tdk mengenal lelah,hyperaktif
dan pada keadaan yang berat disertai panik yaitu perilaku yang tidak
terkontrol.
Depresi adalah salah satu bentuk gangguan
jiwa pada alam perasaan ( afektif,mood) yang di tandai
kemurungan,kesedihan,kelesuan,kehilangan gairah hidup,tidak ada semangat dan
merasa tidak berdaya,perasaan bersalah atau berdosa dan tidak berguna dan putus
asa.gejala lain yang sering menyertai gangguan mood adalah:
1.
Sulit
konsentrasi dan daya ingat menurun
2.
Nafsu makan dan
berat badan menurun
3.
Gangguan tidur
(sulit tidur atau tidur berlebihan)di sertai mimpi-mimpi yang tidak
menyenangkan,misal: mimpi orang yang sudah meninggal.
4.
Agitasi atau
retardasi motorik (gelisah atau perlambatan gerakan motorik).
5.
Hilang perasaan
senang,semangat,minat dan meninggalkan hobby.
6.
Kreatifetas dan
produktifitas menurun.
7.
Ganggua seksual
(libido menurun)
8.
Pikiran-pikiran
tentang kematian dan bunuh diri.
Bila seseorang
lebih rentan untuk menderita depresi di bandingkan orang lain,biasanya yang
bersangkutan mempunyai corak kepribadian sendiri. (diri kepribadian
depresif,)dengan ciri-ciri:
a.
Mereka sukar
untuk merasa bahagia, mudah cemas, gelisah dan kawatir, irritable, tegang dan
agitatif.
b.
Mereka yang
kurang percaya diri, rendah diri mudah mengalah dan lebih senang untuk
berdamai, menghindari konflik atau konfrontasi merasa gagal dalam usaha atau
sekolah lamban, lemah, lesu, atau sering mengeluh sakit ini dan itu.
c.
Pengendalian
dorongan dan impuls terlalu kuat menarik diri lebih suka menyisih sulit ambil
keputusan, enggan bicara, pendiam dan pemalu.
d.
Suka mencela,
mengeritik, menyalahkan orang lain atau menggunakan mekanisme pertahanan
penyangkalan.
E.
Tipe Gangguan Perasaan
Secara garis besar tipe gangguan dapat diklarifikasikan sbg berikut
: mood episode, depressive disorder dan bipolar disorders.
1.
Mood episode
a.
Mayor
depressive episode
Untuk diagnosis kelompok ini terdapat lima atau lebih gejala-gejala
yang di tampilkan selama periode dua minggu dan menampilkan perubahan fungsi
dari fungsi sebelumnya paling sedikit dari gejala tersebut adalah salah satu
dari dua hal berikut
1)
Perasaan
depresif
2)
Kehilangan
ketertarikan terhadap kesenangan
b. Manic episode
Manic episode
ditandai dengan periode gangguan yang nyata dan peningkatan secara menetap,
meluap-luap atau mood yang mudah terangsang selama satu minggu (atau beberapa
periode saat dirumah sakit juga penting). Selama periode gangguan, tiga atau
lebih gejala-gejala berikut telah menetap dan telah nampak dalam tingkat yang
berarti :
1.
Melambungnya
harga diri.
2.
Menurunnya
kebutuhan untuk tidur.
3.
Lebih banyak
bicara dibanding biasanya.
4.
Ide yang
meloncat perhatian yang mudah teralih.
5.
Peningkatan
dalam perilaku yang bertujuan.
6.
Keterlibatan
yang berlibihan yang mengakibatkan cidera.
c.
Tipe lainnya
Tipe lainnya dari episode mood meliputi mixed episode dan hypomanic
episode pada mixed episode, kriterianya merupakan perpaduan antara manic
episode dan mayor depressive episode. Sedangkan pada hypomanic episode secara
jelas menunjukkan meningkatkan mood yang berbeda dari mood non depressive yang
biasa tetapi tidak dikelompokkan sebagai episode manic.
2.
Depressive disorders
a.
Mayor
Depressive Disorder
mayor dapat
berupa episode berulang atau episode tunggal.
b.
Dysthymic
Disorder
dalam
diagnostic and staticial manual of mental disorder kondisi kelompok ini dikenal
dengan depressi neurosis.
3.
Bipolar
Disorders
a.
Bipolar
disordes
Klien dengan type biplar mendemonstrasukan kekuatan (strong),
meluap luap (exaggregated) dan menggambarkan siklus irama mood (cyclid mood
swings).
b.
Cyclothynic
disordes
Indifidu dengan kelainan cyclothnic cenderung untuk mengalami irama
mood di antara exhilaration and depresion ( kerianggan dan depresif).
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A.
Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor
presdisposisi,perubahan perilaku,sumber stressor,mekanisme koping,sumber koping
dan penilaian stressor.
1.
Faktor
predisposisi dan presipitasi
A. Faktor predisposisi
Beberapa
teori di temukan untuk menjelaskan gangguan alam perasaan.Faktor predisposisi
yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan adalah:
a)
Faktor genetik.
Mengemukakan
transmisi gangguan alam perasaan diteruskan mulai garis keturunan.
b)
Teori agresi
berbalik pada diri sendiri.
Mengemukakan
bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri.
c)
Teori
kehilangan.
Menunjukkan
adanya perpisahan yang bersifat traumatis dengan orang yang di cintai
d)
Teori
kepribadian.
Mengambarkan
bagaimana konsep diri yang negatif dan harga diri yang rendah mempengaruhi
kepercayaan dan penilaian terhadap stressor
e)
Teori kognitif
Mengemukakan bahwa depresi adalah masalah kognitif yang di dominasi
oleh penilaian negatif terhadap diri sendiri,lingkungan dan masa depan.
f)
Model ketidak
berdayaan yang dipelajari
Mengemukakan bahwa bukan trauma yang menghasilkan depresi,tetapi
keyakinan individu akan ketidakmampuanya mengontrol kehidupanya
g)
Model perilaku
Belajar dari pengalaman belajar di masa lalu,depresi di anggap
terjadi karena kurangnya reinforcement positif selama berinteraksi dengan
lingkungan
h)
Model biologi
Menggambarkan perubahan kimiawi di dalam tubuh yang terjadi pada
keadaan depresi,termasuk defisiensi dari katekolamin,tidak berfungsinya
endokrin dan hipersekresi cortisol.
B.
Faktor
presipitasi
ada
empat faktor yang menyababkan gangguan
alam perasaan :
1)
Kehilangan
kasih sayang secara nyata atau bayangan,termasuk kehilangan cinta
seseorang,fungsi tubuh,status atau harga diri.
2)
.banyaknya
peran dan konflik peran mempengaruhi berkembangnya depresi terutama pada wanita
3)
kejadian
penting dalam kehidupan,sering kali sebagai keadaan yang mempengaruhi episode depresi dan mempunyai dampak pada
individu untuk menyelesaikan masalah.
4)
sumber koping
termasuk status sosial ekonomi,keluarga,hubungan interpersonal dan organisasi
kemasyarakatan.
2. Mekanisme Koping
Mekanisme koping
yang di gunakan pada reaksi berduka yang tertunda adalah penyangkalan dan
supresi yang berlebihan unyuk menghindari distress hebat yang berhubungan
dengan berduka. Pada depresi menggunakan mekanisme denial, represi, supresi dan
disosiasi. Mania merupakan cerminan dari depresi walaupun perilajunya tidak
sama namun dinamika dan mekanisme koping yang digunakan saling berhubungan.
3.
Perilaku.
Pasien mania
sering tidak mengeluh gejala-gejala mereka. Beberapa pasien merasa terlalu
senang dan gembira sehingga tidak mengeluh; pasien lainnya angitasi dan tidak
senang tetapi memperhatikan perilaku yang berlebihan. Pada pasien depresi cukup
banyak yang mengeluhkan depresinya, tetapi ada juga yang tidak mengeluh.
4.
Sumber koping
Sumber yang dapat
menjadi individu yaitu keluarga,sekelompok sosial, status sosial-ekonimi, dan
lingkungan. Kurangnya sistem pendukung tersebut dapat meningkatkan stress
personal.
B.
Diagnosa
keperawatan
Diagnosa keperawatan pada gangguan alam perasaan dipahami adanya
konsep yang saling berkaitan antar kecemasan,konsep diri dan bermusuhan.
Berikut ini diagnosa keperawatan primer Nanda :
1.
Koping individu
yang tidak efektif
2.
Disfungsi
proses berduka
3.
Distress
spiritual
4.
Ketidakberdayaan
5.
Amuk
6.
Merusak diri
Contoh diagnosa keperawatan lengkap :
1.
Inefektif
koping individu/tidak efektif koping individu berhubungan dengan di dapatkan
pasangan yang menyeleweng,yang di manifestasikan dengan keadaan
euphoria,hiperaktif gangguan mengemukakan pendapat
2.
Disfungsi
proses berduka berhubungan dengan kematian pasangan yang dimanifestasikan
dengan kesedihan dan hilangnya perhatian pada kegiatan kejadian sehari-hari
3.
Distress
spiritual berhubungan dengan kematian janin dalam kanduangan yang di manifestasikan
dengan menyalahkan diri sendiri,pesimis akan masa depan dan slalu menyalahkan
Allah.SWT
C.
Perencanaan
A.
Tujuan umum
Mengajarkan kliean untuk memiliki
respon emosional yang adaptif dan meningkatkan kepuasan diri yang dapat
diterima oleh lingkungan untuk mencapai tujuan tersebut pengobatan yang
diberikan terdiri adari 3 fase yaitu :
1.
fase akut
tujuan
fase ini untuk menghilangkan gejala.fase ini memerlukan waktu 6-12
hari.keberhasilan fase ini ditandai dengan individu mulai berespon,bebas dari
gejala ( priode remisi) dan status kesehatan kembali pada tingkat sebelum
sakit.
2.
Fase
kesinambungan
Tujuan
keperawatan pada fase ini yaitu untuk mencegah timbul kembali gejala
(relaps).resiko timbulnya relaps meningkat dalam waktu 4 sampai 6 bulan pertama
setelah masa pemulihan.
3.
Pemeliharaan
Tujuan
adalah mencegah terjadinya kembali episode baru dari penyakit (rekurensi).
B.
Tujuan
keperawatan
Tujuan umum atau jangka pendek
mengajarkan klien untuk merespon emosional yang adiktif dan meningkatkan rasa
puas serta kesenangan yang dapat diterima oleh lingkungan.
C.
Tujuan jangka
panjang.
1.
Klien dapat
mengekspresikan perasaan mengingkari ketidakberdayaan,putus asa,mara dan
bersalah.
2.
Klien dapat
menganalisa streesor kekuatan yang dapat dimilikinya.
3.
Klien dapat
meningkatkan kontrol,tanggung jawab dan kesadaran diri.
4.
Klien dapat
membina hubungan interpersonal yang sehat.
5.
Klien dapat
meningkatkan pengertian tentang respon mal adiktif dan mengembangkan koping
yang adaktif.
D.
Tindakan
keperawatan
Pada dasarnya intervensi di fokuskan pada
1.
Lingkungan
Prioritas utama
dalam merawat klien mania dan depresi adalah mencegah terjadinya kecelakaan,
karena klien mania memiliki daya nilai yang rendah, hiper aktif, senang
tindakan yang beresiko tinggi. Maka klien di tempatkan di lingkungan yang aman
yaitu:
1.
Di lantai dasar
2.
Ruangan dengan
prabotan sederhana
3.
Kurangi
rangsangan/batasi rangsangan lingkungan
4.
Suasana tenang
2.
Hubungan
perawat dengan klien
Hubungan yang saling percaya yang terapetik perlu dibina dan diperhatikan. Bekerja dengan klien
depresi perawat harus bersifat:
1.
Hanggat
2.
Menerima
3.
Jujur pengharapan
pada klien.
4.
Bicara lambat
sederhana
5.
Beri waktu pada
klien untuk berfikir dan menjawab.
3.
Afektif
Kesadaran dan kontrol diri perawat pada dirinya merupakan sarat utama.
Merawat klien depresi, perawat harus mempunyai harapan bahwa klien akan lebih
baik, sikap perawat yang menerima klien dengan baik, sederhana akan
mengekspresikan pengharapan pada klien. Prinsip intervensi yang afektif adalah:
1.
Menerima dan menenangkan
klien
2.
Bukan
menggembirakan atau mengatakan bahwa klien tidak perlu khawatir.
3.
Klien di dorong
untuk mengekspresikan pengalaman yang menyakitkan dan menyedikan secara verbal,
sehingga akan mengurangi intensitas masalah yang dihadapi.
4.
Kongnitif
Intervensi yang kongnitif bertujuan untuk meningkatkan kontrol diri
klien terhadap tujuan dan perilakunya, meningkatkan harga diri dan memdbantu
klien memodifikasi harapan yang negatif.
Berikut cara
untuk meribah fikiran yang negatif:
1.
Identifikasi
semua ide, pikiran yang negatif
2.
Identifikasi
aspek positif yang dimiliki klien (kemampuan, keberhasilan)
3.
Dorong klien
menilai persepsi,logika,rasional
4.
Bantu klien
mengubah persepsi yang salah/negatif ke ke positif dan tidak realitas ke
realitas
5.
Sertakan klien
pada aktifitas yang memperlihatkan hasil dan beri penguatan dan pujian akan
keberhasilan yang dicapai klien
5.
Perilaku.
Intervensi
perilaku bertujuan untuk mengaktifkan klien pada tujuan yang realitas yaitu
dengan memberi tanggung jawab secara bertahap dalam kegiatan diruangan. Klien
depresi berat dengan penurunan motivasi perlu dibuat kegiatan yang
terstruktur,tugas yang diberikan tidak sulit dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk mencegah
rasa bosan,berikan pujian jika klien berhasil melakukan kegiatan dengan
baik.pada klien mania diberikan tugas yang sederhana dan cepat selesai.
6.
Sosial
Intervensi
sosial bertujuan untuk meningkatkan berhubungan dengan sosial dengan cara
o
Kaji
kemampuan,dukungan dan minat klien
o
Observasi dan
kaji sumber dukungan yang ada pada klien
o
Bimbing klien
melakukan hubungan interpersonal yang positif
o
Beri
reinforcement positif terhadap keterampilan sosial yang efektif
o
Dorong klien
memulai hubngan sosial yang lebih luas (perawat,klien lain ).
7.
Fisiologis
Intervensi
fisiologis bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan klien. Bila klien
tidak mampu merawat diri, bantu klien tidak mampu merawata diri,bantu klien
memenuhi kebetuhan dasarnya seperti makanan,minum istirahat dan kebersihan
diri. Terapi somatik diberikan pada klien yang mengalami depresi berulang dan
resisten terhadap obat.
1.
Evaluasi
Adanya perubahan respon emosi maladaptif kearah adaptif, dimana
klien dapat:
1.
Menerima dan
mengakui perasaannya dan perasaan orang lain
2.
Memulai
komunikasi
3.
Mengontrol
perilaku sesuai keterbatasannya
4.
Menggunakan
proses pemecahan masalah.
BAB IV
PENUTUP
A.
Ksimpulan
Alam perasaan adalah keadaan emosional yang
berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh kepribadiaan dan fungsi kehidupan
seseorang ( Stuart 2006).
Gangguan alam perasaan adalah
kelainan psikologis yang ditandai meluasnya irama emosional seseorang, mulai
dari rentang depresi sampai gembira yang berlebihan (euphoria) dan gerak
yang berlebihan (agitation). Depresi dapat terjadi secara tunggal dalam
bentuk mayor depresi atau dalam bentuk lain seperti mania sebagai gangguan tipe
bipolar. Depresi terdapat klasifikasi dan tingkatan nya. Tanda dan gejala yang
timbul pada depresi bisa bermacam-macam karena tiap individu itu unik.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya
depresi. Bisa karena faktor prepitasi maupun faktor prediposisi. Asuhan
keperawatan yang dibeikan pada pasien berbeda-beda. Hal ini dikarenakan pasien
dengan gangguan alam perasaan menunjukkan pribadi yang unik.
B. Saran
Sebagai
tenaga profesional tindakan perawat dalam penangan masalah keperawatan khusunya
klien dengan Gangguan Alam Perasaan harus memiliki pengetahuan yang luas dan
tindakan yang dilakukan harus rasional sesuai gejala penyakit dan asuhan
keperawatan hendaknya diberikan secara komprehensif, biopsikososial cultural
dan spiritual.
Kesehatan jiwa dapat didapatkan dengan jalan ada
kesinkronan antara pasien, keluarga dan tenaga medis dalam upaya proses
penyembuhan. Jika salah satu dari komponen tersebut, maka akan menghambat
proses penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu. P.
2010. “Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Keperawatan Jiwa”. Jakarta : FIK-UI
Keliat B.A.
2005. “Proses Keperawatan Jiwa”. Jakarta : EGC
Marilynn E
Doenges. 2006. “Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri”. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran: EGC
Gibbson
Towsend , M C, 1995. “Kumpulan Keperawatan Jiwa”. Jakarta : Buku Kedokteran
Purwaningsih
w. Dkk, 2010. “Asuhan Keperawatan Jiwa”. Bantul Yogyakarta”: Nuha Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar