Minggu, 05 Mei 2013

ASKEP ALAM PERASAAN

BAB II
KONSEP DASAR TEORI
A.    Definisi
Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh kepribadiandan fungsi kehidupan seseorang. (Wahyu P. 2010).
Gangguan Alam perasan adalah Kelompok gangguan dimana terjadi gangguan emosi di sertai gejala mania atau depresi ( Rachmawati N. 2002).
Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh kepribadiaan dan fungsi kehidupan seseorang ( Stuart 2006).
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang di tandai dengan adanya alam perasaan yang meluas,meningkat,bersemangat atau mudah tersinggung.respon ini dapat di tunjukkan dengan prilaku hiperaktif, banyak bicara, tertawa berlebihan dan penyimpangan herpes.( Rachmawati N. 2002).
Depresi dapat disebut melankolia adalah suatu keadaan dan berduka yang berkepanjangan atau abnormal.( Rachmawati N. 2002).
Jadi alam perasaan adalah perpanjangan keadaan emosional yang mempengaruhi seluruh kepribadiaan dan fungsi kehidupan seseorang dan ditandai oleh syndroma depresif sebagian atau total dan ditandai dengan kehilangan minat terhadap aktifitas sehari-hari.

B.     Rentang Respon Emosional
Rentang Emosi indifidu dapat berfluktuasi dari respon emosiyang dari adaptif sampai maladaptif seperti gambar di bawah ini:



Respon Adaptif                                  Respon Maladaptif
                                                                                                           
Responsif        Reaksi kehilangan           Supresi        Reaksi Kehilangan                  Mania/
                        Yang Wajar                                         yang memanjang                     depresi
                                                                                                
      Keterangan Dari bagan di Atas:
a.      Respon emosi adatif meliputi:
1.      Respon Emosional ( Emosional responsieveness) adalah respon emosi di pengaruhi dengan melibatkan secara aktif dunia eksternal dan internal.ini berarti individu terbuka dan sadar akan perasaan tertentu.
2.      Reaksi kehilangan yang wajar ( Uncomplicated grief reaction) adalah reaksi yang wajar,yang dialami oleh setiap individu menghadapi realita dari kehilangan dan tenggelam di dalam proses kehilangan.Reaksi yang sering tampak adalah:bersedih,berhenti kegiatan sehari-hari.berfokus pada diri sendiri,dan berlangsung tidak lama.

b.      Respon emosi maladatif meliputi:
1.      Supresi emosi (Suppresion of emotions) adalah keadaan dimana individu menyangkal perasaannya.menjauhkan diri dari perasaannya atau menekan semua aspek perasaan terhadap lingkungan,pasien tampak menyangkal perasaan tertentu atau tidak mempengaruhi pasien oleh perasaan tersebut.
2.      Reaksi berduka yang memanjang ( Delayed grief reaction )adalah penyangkalan yang menetap dan memanjang.tetapi tidak tampak reaksi emosi terhadap kehilangan.penundaan dan penolakan proses berduka dapat terjadi beberapa tahun.
3.      Depresi (Melancholia) adalah respon emosi yang maladatif yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihandan berkepanjangan dan dapat digunakan untuk menujukkan berbagai fenomena : tanda,penyebab,gejala,keadaan emosional,reaksi,penyakit atau kondisi klinik secara menyeluruh.
4.      Mania adalah keadaan yang ditandai oleh peningkatan,perluasan alam perasaan atau keadaan alam perasaan yang mudah tersinggung dan terangsang.mania dapat digambarkan sama dengan gejala diatas tetapi tidak seberat dengan keadaan mania atau episode mania.

C.    Perbedaan Mania dan Depresi
Mania dan depresi merupakan fokus bahasan pada makalah ini. Kedua hal ini merupakan respon emosi yang mal adaptif berat dan dapat dikenal melalui intensitas, rembetan, terus-menerus dan pengaruhnya pada fungsi sosial dan fisik individu. Istilah depresi dipakai untuk tanda dan gejala keadaan klinik sesungguhnya.
Gangguan alam perasaan menurut DSM –III R. Dibagi dalam dua kategori (dikutip dari Wilson dan Kneisl,1987,hlm 428) yaitu :
1.    Gangguan bipolar  :
a). Gangguan bipolar (campuran manik,depresi).
b). Siklotimia.
2.    Gangguan depresi
a). Major depresi ( satu episode,berulang).
b). Distimia.
Pengertian tentang pembagian diagnosis ini akan membantu perawat untuk mengantisipasi keadaan kedaruratan pada diagnosis tertentu.
D.    Gejala Gangguan Mood Depresi
Gangguan depresi ditandai perasaan sedih yang berlebihan,murung,tidak bersemangat,merasa tidak di hargai,merasa kosong dan tidak ada harapan.berpusat pada krgagalan dan menuduh diri,dan di sertai ide dan pikiran bunuh diri.klien tidak berminat pada pemeliharaan diri dan pada aktivitas sehari-hari.

      Gangguan mania ditandai oleh perasaan hati yang meningkat,meluas dan mudah tersinggumg.klien tdk mengenal lelah,hyperaktif dan pada keadaan yang berat disertai panik yaitu perilaku yang tidak terkontrol.

      Depresi adalah salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan ( afektif,mood) yang di tandai kemurungan,kesedihan,kelesuan,kehilangan gairah hidup,tidak ada semangat dan merasa tidak berdaya,perasaan bersalah atau berdosa dan tidak berguna dan putus asa.gejala lain yang sering menyertai gangguan mood adalah:
1.      Sulit konsentrasi dan daya ingat menurun
2.      Nafsu makan dan berat badan menurun
3.      Gangguan tidur (sulit tidur atau tidur berlebihan)di sertai mimpi-mimpi yang tidak menyenangkan,misal: mimpi orang yang sudah meninggal.
4.      Agitasi atau retardasi motorik (gelisah atau perlambatan gerakan motorik).
5.      Hilang perasaan senang,semangat,minat dan meninggalkan hobby.
6.      Kreatifetas dan produktifitas menurun.
7.      Ganggua seksual (libido menurun)
8.      Pikiran-pikiran tentang kematian dan bunuh diri.
Bila seseorang lebih rentan untuk menderita depresi di bandingkan orang lain,biasanya yang bersangkutan mempunyai corak kepribadian sendiri. (diri kepribadian depresif,)dengan ciri-ciri:
a.       Mereka sukar untuk merasa bahagia, mudah cemas, gelisah dan kawatir, irritable, tegang dan agitatif.
b.      Mereka yang kurang percaya diri, rendah diri mudah mengalah dan lebih senang untuk berdamai, menghindari konflik atau konfrontasi merasa gagal dalam usaha atau sekolah lamban, lemah, lesu, atau sering mengeluh sakit ini dan itu.
c.       Pengendalian dorongan dan impuls terlalu kuat menarik diri lebih suka menyisih sulit ambil keputusan, enggan bicara, pendiam dan pemalu.
d.      Suka mencela, mengeritik, menyalahkan orang lain atau menggunakan mekanisme pertahanan penyangkalan.

E.     Tipe Gangguan Perasaan
Secara garis besar tipe gangguan dapat diklarifikasikan sbg berikut : mood episode, depressive disorder dan bipolar disorders.
1.      Mood episode
a.    Mayor depressive episode
Untuk diagnosis kelompok ini terdapat lima atau lebih gejala-gejala yang di tampilkan selama periode dua minggu dan menampilkan perubahan fungsi dari fungsi sebelumnya paling sedikit dari gejala tersebut adalah salah satu dari dua hal berikut
1)             Perasaan depresif
2)             Kehilangan ketertarikan terhadap kesenangan
b.  Manic episode
Manic episode ditandai dengan periode gangguan yang nyata dan peningkatan secara menetap, meluap-luap atau mood yang mudah terangsang selama satu minggu (atau beberapa periode saat dirumah sakit juga penting). Selama periode gangguan, tiga atau lebih gejala-gejala berikut telah menetap dan telah nampak dalam tingkat yang berarti :
1.              Melambungnya harga diri.
2.              Menurunnya kebutuhan untuk tidur.
3.              Lebih banyak bicara dibanding biasanya.
4.              Ide yang meloncat perhatian yang mudah teralih.
5.              Peningkatan dalam perilaku yang bertujuan.
6.              Keterlibatan yang berlibihan yang mengakibatkan cidera.

c. Tipe lainnya
Tipe lainnya dari episode mood meliputi mixed episode dan hypomanic episode pada mixed episode, kriterianya merupakan perpaduan antara manic episode dan mayor depressive episode. Sedangkan pada hypomanic episode secara jelas menunjukkan meningkatkan mood yang berbeda dari mood non depressive yang biasa tetapi tidak dikelompokkan sebagai episode manic.

2.       Depressive disorders
a.       Mayor Depressive Disorder 
mayor dapat berupa episode berulang atau  episode tunggal.
b.      Dysthymic Disorder
dalam diagnostic and staticial manual of mental disorder kondisi kelompok ini dikenal dengan depressi neurosis.
3.       Bipolar Disorders
a.       Bipolar disordes
Klien dengan type biplar mendemonstrasukan kekuatan (strong), meluap luap (exaggregated) dan menggambarkan siklus irama mood (cyclid mood swings).

b.      Cyclothynic disordes
Indifidu dengan kelainan cyclothnic cenderung untuk mengalami irama mood di antara exhilaration and depresion ( kerianggan dan depresif).



BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A.    Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor presdisposisi,perubahan perilaku,sumber stressor,mekanisme koping,sumber koping dan penilaian stressor.
1.      Faktor predisposisi dan presipitasi

A.    Faktor predisposisi
Beberapa teori di temukan untuk menjelaskan gangguan alam perasaan.Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan adalah:
a)      Faktor genetik.
            Mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan mulai garis keturunan.
b)      Teori agresi berbalik pada diri sendiri.
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada                               diri sendiri.
c)      Teori kehilangan.
            Menunjukkan adanya perpisahan yang bersifat traumatis dengan orang yang di cintai
d)     Teori kepribadian.
Mengambarkan bagaimana konsep diri yang negatif dan harga diri yang rendah mempengaruhi kepercayaan dan penilaian terhadap stressor
e)      Teori kognitif
Mengemukakan bahwa depresi adalah masalah kognitif yang di dominasi oleh penilaian negatif terhadap diri sendiri,lingkungan dan masa depan.

f)       Model ketidak berdayaan yang dipelajari
Mengemukakan bahwa bukan trauma yang menghasilkan depresi,tetapi keyakinan individu akan ketidakmampuanya mengontrol kehidupanya

g)      Model perilaku
Belajar dari pengalaman belajar di masa lalu,depresi di anggap terjadi karena kurangnya reinforcement positif selama berinteraksi dengan lingkungan

h)      Model biologi
Menggambarkan perubahan kimiawi di dalam tubuh yang terjadi pada keadaan depresi,termasuk defisiensi dari katekolamin,tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi cortisol.

B.     Faktor presipitasi
ada empat  faktor yang menyababkan gangguan alam perasaan :
1)      Kehilangan kasih sayang secara nyata atau bayangan,termasuk kehilangan cinta seseorang,fungsi tubuh,status atau harga diri.
2)      .banyaknya peran dan konflik peran mempengaruhi berkembangnya depresi terutama pada wanita
3)      kejadian penting dalam kehidupan,sering kali sebagai keadaan yang mempengaruhi  episode depresi dan mempunyai dampak pada individu untuk menyelesaikan masalah.
4)      sumber koping termasuk status sosial ekonomi,keluarga,hubungan interpersonal dan organisasi kemasyarakatan.

2.      Mekanisme Koping
            Mekanisme koping yang di gunakan pada reaksi berduka yang tertunda adalah penyangkalan dan supresi yang berlebihan unyuk menghindari distress hebat yang berhubungan dengan berduka. Pada depresi menggunakan mekanisme denial, represi, supresi dan disosiasi. Mania merupakan cerminan dari depresi walaupun perilajunya tidak sama namun dinamika dan mekanisme koping yang digunakan saling berhubungan.

3.      Perilaku.
            Pasien mania sering tidak mengeluh gejala-gejala mereka. Beberapa pasien merasa terlalu senang dan gembira sehingga tidak mengeluh; pasien lainnya angitasi dan tidak senang tetapi memperhatikan perilaku yang berlebihan. Pada pasien depresi cukup banyak yang mengeluhkan depresinya, tetapi ada juga yang tidak mengeluh.

4.      Sumber koping
            Sumber yang dapat menjadi individu yaitu keluarga,sekelompok sosial, status sosial-ekonimi, dan lingkungan. Kurangnya sistem pendukung tersebut dapat meningkatkan stress personal.

B.     Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan pada gangguan alam perasaan dipahami adanya konsep yang saling berkaitan antar kecemasan,konsep diri dan bermusuhan.
Berikut ini diagnosa keperawatan primer Nanda :
1.      Koping individu yang tidak efektif
2.      Disfungsi proses berduka
3.      Distress spiritual
4.      Ketidakberdayaan
5.      Amuk
6.      Merusak diri
Contoh diagnosa keperawatan lengkap :
1.      Inefektif koping individu/tidak efektif koping individu berhubungan dengan di dapatkan pasangan yang menyeleweng,yang di manifestasikan dengan keadaan euphoria,hiperaktif gangguan mengemukakan pendapat
2.      Disfungsi proses berduka berhubungan dengan kematian pasangan yang dimanifestasikan dengan kesedihan dan hilangnya perhatian pada kegiatan kejadian sehari-hari
3.      Distress spiritual berhubungan dengan kematian janin dalam kanduangan yang di manifestasikan dengan menyalahkan diri sendiri,pesimis akan masa depan dan slalu menyalahkan Allah.SWT

C.    Perencanaan
A.    Tujuan umum
Mengajarkan kliean untuk memiliki respon emosional yang adaptif dan meningkatkan kepuasan diri yang dapat diterima oleh lingkungan untuk mencapai tujuan tersebut pengobatan yang diberikan terdiri adari 3 fase yaitu :
1.      fase akut
tujuan fase ini untuk menghilangkan gejala.fase ini memerlukan waktu 6-12 hari.keberhasilan fase ini ditandai dengan individu mulai berespon,bebas dari gejala ( priode remisi) dan status kesehatan kembali pada tingkat sebelum sakit.
2.      Fase kesinambungan
Tujuan keperawatan pada fase ini yaitu untuk mencegah timbul kembali gejala (relaps).resiko timbulnya relaps meningkat dalam waktu 4 sampai 6 bulan pertama setelah masa pemulihan.
3.      Pemeliharaan
Tujuan adalah mencegah terjadinya kembali episode baru dari penyakit (rekurensi).

B.     Tujuan keperawatan
Tujuan umum atau jangka pendek mengajarkan klien untuk merespon emosional yang adiktif dan meningkatkan rasa puas serta kesenangan yang dapat diterima oleh lingkungan.

C.     Tujuan jangka panjang.
1.      Klien dapat mengekspresikan perasaan mengingkari ketidakberdayaan,putus asa,mara dan bersalah.
2.      Klien dapat menganalisa streesor kekuatan yang dapat dimilikinya.
3.      Klien dapat meningkatkan kontrol,tanggung jawab dan kesadaran diri.
4.      Klien dapat membina hubungan interpersonal yang sehat.
5.      Klien dapat meningkatkan pengertian tentang respon mal adiktif dan mengembangkan koping yang adaktif.

D.    Tindakan keperawatan
Pada dasarnya intervensi di fokuskan pada
1.      Lingkungan
Prioritas utama dalam merawat klien mania dan depresi adalah mencegah terjadinya kecelakaan, karena klien mania memiliki daya nilai yang rendah, hiper aktif, senang tindakan yang beresiko tinggi. Maka klien di tempatkan di lingkungan yang aman yaitu:
1.      Di lantai dasar
2.      Ruangan dengan prabotan sederhana
3.      Kurangi rangsangan/batasi rangsangan lingkungan
4.      Suasana tenang
2.      Hubungan perawat dengan klien
Hubungan yang saling percaya yang terapetik perlu  dibina dan diperhatikan. Bekerja dengan klien depresi perawat harus bersifat:
1.      Hanggat
2.      Menerima
3.      Jujur pengharapan pada klien.
4.      Bicara lambat sederhana
5.      Beri waktu pada klien untuk berfikir dan menjawab.

3.      Afektif
Kesadaran dan kontrol diri perawat pada dirinya merupakan sarat utama. Merawat klien depresi, perawat harus mempunyai harapan bahwa klien akan lebih baik, sikap perawat yang menerima klien dengan baik, sederhana akan mengekspresikan pengharapan pada klien. Prinsip intervensi yang afektif adalah:
1.      Menerima dan menenangkan klien
2.      Bukan menggembirakan atau mengatakan bahwa klien tidak perlu khawatir.
3.      Klien di dorong untuk mengekspresikan pengalaman yang menyakitkan dan menyedikan secara verbal, sehingga akan mengurangi intensitas masalah yang dihadapi.

4.      Kongnitif
Intervensi yang kongnitif bertujuan untuk meningkatkan kontrol diri klien terhadap tujuan dan perilakunya, meningkatkan harga diri dan memdbantu klien memodifikasi harapan yang negatif.
Berikut cara untuk meribah fikiran yang negatif:
1.      Identifikasi semua ide, pikiran yang negatif
2.      Identifikasi aspek positif yang dimiliki klien (kemampuan, keberhasilan)
3.      Dorong klien menilai persepsi,logika,rasional
4.      Bantu klien mengubah persepsi yang salah/negatif ke ke positif dan tidak realitas ke realitas
5.      Sertakan klien pada aktifitas yang memperlihatkan hasil dan beri penguatan dan pujian akan keberhasilan yang dicapai klien



5.      Perilaku.
Intervensi perilaku bertujuan untuk mengaktifkan klien pada tujuan yang realitas yaitu dengan memberi tanggung jawab secara bertahap dalam kegiatan diruangan. Klien depresi berat dengan penurunan motivasi perlu dibuat kegiatan yang terstruktur,tugas yang diberikan tidak sulit dan tidak  memerlukan waktu yang lama untuk mencegah rasa bosan,berikan pujian jika klien berhasil melakukan kegiatan dengan baik.pada klien mania diberikan tugas yang sederhana dan cepat selesai.
6.      Sosial
Intervensi sosial bertujuan untuk meningkatkan berhubungan dengan sosial dengan cara
o   Kaji kemampuan,dukungan dan minat klien
o   Observasi dan kaji sumber dukungan yang ada pada klien
o   Bimbing klien melakukan hubungan interpersonal yang positif
o   Beri reinforcement positif terhadap keterampilan sosial yang efektif
o   Dorong klien memulai hubngan sosial yang lebih luas (perawat,klien lain ).

7.      Fisiologis
Intervensi fisiologis bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan klien. Bila klien tidak mampu merawat diri, bantu klien tidak mampu merawata diri,bantu klien memenuhi kebetuhan dasarnya seperti makanan,minum istirahat dan kebersihan diri. Terapi somatik diberikan pada klien yang mengalami depresi berulang dan resisten terhadap obat.
1.      Evaluasi
Adanya perubahan respon emosi maladaptif kearah adaptif, dimana klien dapat:
1.      Menerima dan mengakui perasaannya dan perasaan orang lain
2.      Memulai komunikasi
3.      Mengontrol perilaku sesuai keterbatasannya
4.      Menggunakan proses pemecahan masalah.


BAB IV
PENUTUP

A.    Ksimpulan
Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh kepribadiaan dan fungsi kehidupan seseorang ( Stuart 2006).
Gangguan alam perasaan adalah kelainan psikologis yang ditandai meluasnya irama emosional seseorang, mulai dari rentang depresi sampai gembira yang berlebihan (euphoria) dan gerak yang berlebihan (agitation). Depresi dapat terjadi secara tunggal dalam bentuk mayor depresi atau dalam bentuk lain seperti mania sebagai gangguan tipe bipolar. Depresi terdapat klasifikasi dan tingkatan nya. Tanda dan gejala yang timbul pada depresi bisa bermacam-macam karena tiap individu itu unik.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya depresi. Bisa karena faktor prepitasi maupun faktor prediposisi. Asuhan keperawatan yang dibeikan pada pasien berbeda-beda. Hal ini dikarenakan pasien dengan gangguan alam perasaan menunjukkan pribadi yang unik.
B.     Saran

Sebagai tenaga profesional tindakan perawat dalam penangan masalah keperawatan khusunya klien dengan Gangguan Alam Perasaan harus memiliki pengetahuan yang luas dan tindakan yang dilakukan harus rasional sesuai gejala penyakit dan asuhan keperawatan hendaknya diberikan secara komprehensif, biopsikososial cultural dan spiritual.
                                                                       
Kesehatan jiwa dapat didapatkan dengan jalan ada kesinkronan antara pasien, keluarga dan tenaga medis dalam upaya proses penyembuhan. Jika salah satu dari komponen tersebut, maka akan menghambat proses penyembuhan.


DAFTAR PUSTAKA

Wahyu. P. 2010. “Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Keperawatan Jiwa”. Jakarta : FIK-UI
Keliat B.A. 2005. “Proses Keperawatan Jiwa”. Jakarta : EGC
Marilynn E Doenges. 2006. “Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri”. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Gibbson Towsend , M C, 1995. “Kumpulan Keperawatan Jiwa”. Jakarta : Buku Kedokteran
Purwaningsih w. Dkk, 2010. “Asuhan Keperawatan Jiwa”. Bantul Yogyakarta”: Nuha Medika.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar